Kemanakah Jalan Kita?

Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang, sebuah kota yang terletak di tepi Sungai Pawan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 31.240,74 km² dan berpenduduk sebesar 427.460 Jiwa (sensus 2010).

Daerah Kabuputen Ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 km² (± 3.580.900 ha) yang terdiri dari 33.209 km² wilayah daratan dan 2.600 km² wilayah perairan serta memiliki 20 kecamatan, salah satunya adalah kecamatan Tumbang Titi (wikipedia).

Memasuki kota Ketapang adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Tata kota yang begitu rapi, bersih, dan tertib. Kota Ketapang sendiri merupakan sebuah kota yang cukup maju. Persekolahan yang cukup banyak, beberapa perguruan tinggi juga ada di kota Ketapang. Terdapat dua Rumah Sakit yang cukup terkenal di kota ini, yaitu RSUD Agoesdjam dan RS Fatima. Berbagai infrastruktur bangunan yang cukup megah berdiri di kota Ketapang, bahkan dalam waktu dekat ini, akan berdiri sebuah mall di kota Ketapang.

Infrastruktur jalan dan transportasi dalam kota Ketapang sendiri cukup baik. Jarang ditemui jalanan yang berlubang ataupun rusak di 20140704_112009_1dalam kota Ketapang. Kota Ketapang dapat dijangkau dari kota lain melalui Bandara Rahadi Oesman dan Pelabuhan Sukabangun. Transportasi antar desa/kecamatan di daerah kabupaten Ketapang bisa menggunakan bus, speed boat, atau kendaraan pribadi (motor, mobil).

Menilik dari infrastruktur jalan antar desa/kecamatan menuju kota Ketapang, bisa kita bandingkan seperti langit dan bumi. Saya lebih mengacu kepada jalan dari daerah kecamatan Tumbang Titi dan sekitarnya menuju ke kota Ketapang. Tumbang Titi ke Ketapang hanya berjarak sekitar 90km, yang sebenarnya bisa ditempuh lebih kurang 1,5 – 2 jam dengan sepeda motor. Tetapi karena infrastruktur jalan yang sangat tidak memadai, perjalanan menuju kota Ketapang bisa memakan waktu 3-4 jam.

Keadaan ini sudah berlangsung sangat lama. Pertama kali saya menginjakkan kaki ke kota Ketapang kemudian berlanjut ke kecamatan Tumbang Titi pada tahun 2004, kondisi jalan lebih kurang sama dengan yang sekarang. Betul, sudah lebih kurang 10 tahun, tetapi tetap belum ada perubahan yang berarti dengan infrastruktur jalan yang ada. Perbaikan-perbaikan yang ada tidak bertahan lama, entah karena pengerjaannya yang setengah-setengah, entah karena dana yang tidak cukup, entah karena memang struktur tanah di daerah kabupaten Ketapang yang labil (daerah gambut, rawa), atau karena ada hal lain.

Memprihatinkan. Itu kata yang sempat terucap dari mulut saya. Kondisi jalan yang buruk dan sama sekali tidak diperhatikan, sampai-sampai tumbuh semak di tengah-tengah jalan yang ada, longsor di mana-mana, tunggul kayu di tengah jalan, jalan yang menjadi parit, pos-pos meeting (orang-orang yang minta uang untuk jasa perbaikan jalan seadanya) dimana-mana. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kondisi ini seperti berbanding terbalik, seperti langit dan bumi, saat kita memasuki kota Ketapang yang beraspal mulus, tanpa lubang di sana-sini.

Apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama ini? Ini menjadi pertanyaan besar. Mengacu pada misi Pemerintah Kabupaten Ketapang, yang salah satunya adalah “Membangun dan meningkatkan kualitas sarana transportasi strategis, jalan produksi pertanian, irigasi persawahan, serta infrastruktur lainnya dengan memperhatikan skala proritas dan berkeadilan” (www.ketapangkab.go.id), seperti apakah yang berkeadilan, sementara prioritas hanya berpusat pada pembangunan dalam kota dan sekitarnya. Berkeadilankah bila selama lebih kurang puluhan tahun kondisi jalan seperti ini dibiarkan?

Masyarakat Tumbang Titi sendiri banyak mengeluhkan kondisi seperti ini. Beberapa yang pernah saya tanya mengatakan, kata pemerintah sih tahun depan. Kalau tidak tahun depannya lagi jalan itu diperbaiki. Selalu seperti ini. Bahasa di sini kopak mah (capek). Orang-orang lebih banyak memilih bertransaksi ke Pontianak, walaupun jarak tempuh yang lebih jauh (lebih kurang 9 jam), tetapi jalan jauh lebih bagus dan beraspal.

Infrastruktur yang baik, terutama jalan, tentu akan mempermudah transportasi publik maupun pribadi. Perekonomian daerah pun bisa menjadi lebih baik, karena transportasi yang lancar, barang-barang pun menjadi mudah didapat dan tidak mahal. Banyak keuntungan yang diperoleh oleh daerah jika infrastruktur jalan dibenahi.

Di bawah ini adalah Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Ketapang.

A.Visi

“Terwujudnya Kabupaten Ketapang Yang Aman, Damai, Adil dan Sejahtera, Didukung Masyarakat Yang Cerdas, Sehat dan Beriman, Serta Aparatur Pemerintah Daerah Yang Bersih dan Berwibawa”.

B.Misi

• Mewujudkan Kabupaten Ketapang yang Aman dan Damai.

• Membangun dan meningkatkan kualitas prasarana transportasi strategis, jalan produksi pertanian, irigasi persawahan, serta infrastruktur lainnya dengan memperhatikan skala prioritas dan berkeadilan.

• Mewujudkan pembangunan perekonomian masyarakat Kabupaten Ketapang yang berbasis Agraris, Perikanan dan Kelautan, Peternakan dan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi.

• Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Ketapang Yang Cerdas, Sehat dan Beriman.

• Mewujudkan Aparatur Pemerintah Daerah yang profesional, bersih dan berwibawa

• Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana.

• Meningkatkan Pendapatan Daerah.

Point-point misi di atas bisa menjadi renungan kita bersama atas apa yang sudah dikerjakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang sampai saat ini. Semoga pembangunan dan perbaikan selanjutnya tidak hanya diprioritaskan di dalam kota, tetapi juga di daerah-daerah dan kecamatan-kecamatan di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Ketapang.